Beberapa Periode Dalam Kepercayaan Terhadap Dewa:
Periode
Kuno
Bangsa
Mesir Kuno beranggapan bahwa para roh nenek moyang, yang dianggap sebagai Dewa,
merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa dan mengatur aspek-aspek
kehidupan manusia. Dengan kata lain, bangsa Mesir Kuno menuhankan kepada para
Dewa, antara lain:
Ø
Ra sering disebut
sebagai Rah, tetapi lebih tepat sebagai RE adalah dewa matahari, sehingga Ra digambarkan dengan matahari tengah
hari. Ketika mencapai posisi penting dalam pemerintahan Mesir, dia dipercaya
untuk memimpin langit, bumi, dan bawah tanah. Dia juga dikaitkan dengan elang,
yaitu simbol dewa matahari lain yang melindungi Fir’aun.
Ø
Osiris digambarkan
dengan menggunakan mahkota yang mirip dengan mahkota putih dari Mesir dan
membawa cambuk yang diperkirakan untuk mengidentifikasi Osiris sebagai dewa
gembala. Dia sering digambarkan dengan warna hijau (warna kelahiran kembali)
atau hitam (simbol kesuburan dataran banjir Sungai Nil).
Ø
Amon adalah
seorang dewa pencipta. Dia menjadi fokus yang paling rumit di Mesir Kuno. Amon
diciptakan tanpa ibu dan ayah, dan selama Kerajaan Baru, dia menjadi ekspresi
terbesar dalam teologi dewa di Mesir. Tugasnya adalah sebagai Raja dewa.
Ø
Isis adalah dewi
ibu dan kesuburan. Dia dipuja sebagai ibu yang ideal, istri, pelindung alam dan
ahli sihir. Dia adalah teman budak, orang-orang berdosa, pengrajin, dan kaum
tertindas; mendengarkan do’a orang-orang kaya, gadis, bangsawan dan
penguasa.
Ø
Hathor adalah
seorang dewi yang digambarkan dengan feminin cinta, keibuan dan sukacita. Dalam
kuburan, dia digambarkan sebagai “Penunjuk Barat”, yaitu yang menyambut orang
mati ke kehidupan selanjutnya. Dia juga dikenal sebagai seorang dewi musik,
tari, dan kesuburan yang membantu perempuan dalam proses melahirkan.
Ø
Horus adalah
salah satu dewa yang paling tua dan paling penting. Bentuk paling awal Horus
adalah Falcon yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir.
Ø
Maat adalah dewi
Mesir Kuno dengan konsep kebenaran, keseimbangan, keteraturan, hukum, moralitas
dan keadilan. Dewi Maat juga dianggap sebagai dewi yang mengatur
bintang–bintang, musim, tindakan baik manusia dan dewa, serta mengatur alam
semesta dari kekacauan. Peran utamanya adalah menimbang berat jantung dengan
sehelai bulu kejujuran, dan jumlah bulu tersebut menentukan keselamatan sang
pemilik jiwa. Bagi mereka yang timbangan bulunya lebih berat akan hidup
dalam kebahagiaan, dan bagi mereka yang timbangan jiwanya lebih berat akan
mendapatkan siksaan yang berat. Disana mereka disiksa dalam keabadian oleh
sebuah makhluk aneh yang disebut dengan "Pemakan Kematian".
Ø
Nephthys
Dengan nama Mesir Kuno “Lady of the House”, bukan berarti Nephthys digambarkan sebagai ibu rumah tangga. Sebaliknya, namanya berarti sangat khusus, Lady of the Temple.
Dengan nama Mesir Kuno “Lady of the House”, bukan berarti Nephthys digambarkan sebagai ibu rumah tangga. Sebaliknya, namanya berarti sangat khusus, Lady of the Temple.
Ø
Anubis adalah
dewa untuk melindungi dari kematian dan membawa mereka ke alam baka. Dia
biasanya digambarkan sebagai manusia setengah serigala, atau dalam bentuk
serigala lengkap mengenakan pita dan memegang cambuk di lekuk lengannya.
Ø
Sobek
Di Mesir Kuno, dewa sobek digambarkan sebagai buaya lengkap, atau sebagai manusia berkepala buaya. Dia juga digambarkan bersama salibnya menggambarkan kemampuannya untuk membatalkan kejahatan dan menyembuhkan penyakit dan juga digambarkan dengan cakram matahari di atas kepalanya, sebagai Ra sang dewa matahari.
Di Mesir Kuno, dewa sobek digambarkan sebagai buaya lengkap, atau sebagai manusia berkepala buaya. Dia juga digambarkan bersama salibnya menggambarkan kemampuannya untuk membatalkan kejahatan dan menyembuhkan penyakit dan juga digambarkan dengan cakram matahari di atas kepalanya, sebagai Ra sang dewa matahari.
Ø
Thoth dianggap
sebagai salah satu dewa yang lebih penting dari dewa Mesir. Sering digambarkan
dengan kepala dari suatu Ibis. Kepalanya berada di Khemennu tempat suci, dimana
dia memimpin masyarakat setempat, kemudian orang-orang Yunani menggantinya
menjadi Hermopolis.
Ø
Sekhmet
digambarkan sebagai singa betina, pemburu paling sengit yang dikenal oleh
Mesir. Dia diidentifikasi sebagai pelindung dari Fir’aun dan memimpin mereka
dalam peperangan. Sekhmet kemudian dianggap sebagai ibu Maahes, seorang dewa
yang muncul selama Kerajaan Baru.
Ø
Khnum adalah
salah satu dewa Mesir yang paling awal. Dia dianggap sebagai pencipta tubuh
anak-anak manusia, yang dilakukan di roda tembikar, dari tanah liat, dan
ditempatkan pada ibu mereka (rahim).
Selain
menuhankan pada dewa, bangsa Mesir Kuno juga menuhankan Fir’aun, karena menurut
agama resmi negara, Fir'aun (Pharaoh) adalah mahkluk suci. Dia adalah
perwujudan dari tuhan-tuhan mereka yang diutus ke dunia untuk menerapkan
keadilan dan melindungi mereka di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar