RESPONDING
PAPER
Agama Baha’i
Untuk tugas individual mata kuliah Agama-agama Minor
Dosen Pembimbing:
Ibu. Hj. Siti
Nadroh, M.Ag
Disusun oleh:
NUR FARIZA:
1110032100014
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
1.
Pengertian
Bahá’í adalah agama yang independen, bukan sekte dari agama lain.
Utusannya adalah Bahá’u’lláh, tujuannya untuk mewujudkan transformasi rohani
dalam kehidupan manusia dan memperbarui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan
prinsip-prinsip keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat
manusia.
2.
Sejarah
Dari ke-12 imam yang hilang untuk memperoleh jalan menuju kebenaran agama.imam yang ke 12
hilang pada abad ke 19 dan kaum syiah selalu percaya bahwa suatu saat nanti dia
akan muncul kembali sebagai mahdi.[1]
Bahaullah
(sayyid Ali Muhammad) sebagai pendiri
Sekitar tahun 1840 bab tinggal selama setahun di kota kota suci
syiah di irak tempat dia menjalin kontak langsung dengan Sayyid khazim Rasyti,pemimpin madzhab
syaikiyah semi ortodoks yang menekan gagasan esoteris.
Setelah wafatnya sayyid khazim pada awal
tahun 1844 seorang muridnya yang terkemuka yang bernama Mulla husayn pergi ke
sebuah masjid dan bermeditasi selama 40 hari.mulla husayn terus kesana
kemari mencari qaim yang telah
dijanjikan itu dan akhirnya ia ketemu dengan bab dan setelah berbincang bincang
lalu bab menunjukan bukti bukti yang jelas bahwa beliaulah qaim yang di
janjikan, ia menulis dengan sangat cepat
bagian pertama dari tafsirnya al-qur’an surat yusuf kemudian ia
menyampaikan kata-kata berikut kepada mulla husayn:[2]
“Wahai
engkau yang pertama beriman kepadaku sesungguhnya aku katakan,akulah bab pintu
tuhan dan engkaulah babul bab pintu dari segala pintu itu”.
Pada tahun 1844 seorang muslim syiah
bernama Mirza ali Muhamad menyatakan dirinya sebagai imam yang ke-12 yang
dijanjikan, dengan nama bab al-din (pintu agama) dan mengumpulkan muridnya,
membentuk kelompok yang disebut babis. Kelompok ini tidak bertahan lama karena
berhasil di hancurkan melalui kekuatan agama dan politik bangsa Persia. Pada
tahun 1850 bab al din dihukum mati di depan khalyak ramai, sedangkan muridnya
ada yang di penjara atau di hukum mati. Jasad bab diselamatkan oleh para
pengikutnya dan diawetkan. Akhirnya jasad bab dipindahkan ke haifa di palestina
tempat ia di kuburkan.
Ia juga menyebut dirinya bahaullah (keagungan Allah) dan para
pengikutnya menerima dan mengikuti ajaranya disebut sebagai kaum baha’i. Setelah
dibebaskan, ia menjalani sisa hidupnya sebagai orang tahanan pemerintahan Turki
di Acca. Dia menyebarkan ajaran-ajaranya tentang persatuan dan perdamaian
dunia. Pada saat itu ia telah menulis beberapa buku dan tulisan-tulisan lainaya
yang berisi:
·
tujuan
dan misinya dikirimkan pada paus dan beberapa kepala negara dunia
·
meminta
bantuan mereka dalam meningkatkan perdamaian dunia
·
menulis
beberapa buku; -Kitabi aqdas
-kitabi iqan
-the hidden words
Dia
meninggal di acca pada tahun 1892 pada usia 75 tahun.
3.
Ajaran Baha’i
Ke-esaan Tuhan
Hanya ada satu Tuhan Yang Maha Agung, yakni Tuhan Yang Maha Esa
yang telah mengirim para Rasul dan Nabi untuk membimbing manusia. Oleh karena
itu, semua agama yang bersumber dari satu Tuhan ini, haruslah menunjukkan rasa
saling menghormati, mencintai, dan niat baik antara satu dengan yang lain.
“Tiada keraguan apa pun bahwa semua manusia di dunia, dari bangsa
atau agama apapun, memperoleh ilham mereka dari satu Sumber surgawi, dan
merupakan hamba dari Satu Tuhan.” — Bahá’u’lláh”
Wahyu Ilahi adalah “Sabda Tuhan” yang dapat membuka potensi rohani
setiap individu serta membantu umat manusia berkembang terus-menerus menuju
potensinya yang tertinggi.
Keselarasan dan
Toleransi antar Umat Beragama
Tujuannya adalah mewujudkan persatuan dan kebahagiaan bagi seluruh
umat manusia. Saling menghormati dan mencintai serta kerja sama di antara
pemeluk agama yang berbeda akan membantu terwujudnya masyarakat yang damai.
“penuh semangat untuk mengabdi kepada rakyat banyak, melupakan
manfaat duniawi bagi dirinya sendiri, dan bekerja hanya demi kebaikan
umum.”-----‘Abdu’l-Baha
Kesatuan Dalam Keanekaragaman
“Orang-orang yang dianugerahi dengan keikhlasan dan iman seharusnyabergaul dengan semua kaum dan
bangsa di dunia dengan perasaan gembira dan hati yang cemerlang, oleh karena
bergaul dengan semua orang telah memajukan dan akan terus memajukan persatuan
dan kerukunan, yang pada gilirannya akan membantu memelihara ketentraman di
dunia serta memperbarui bangsa-bangsa.”-----Bahá’u’lláh Kesatuan Umat
Manusia
Semua manusia sama dihadapan Tuhan.
Sifat Roh dan Kehidupan Sesudah Mati
Umat Bahá’í percaya tentang adanya roh yang kekal yang ada pada
setiap manusia walaupun kita tidak sepenuhnya mampu memahami sifat roh itu.
Bahá’u’lláh bersabda:
“Engkau
telah menanyakan kepada-Ku mengenai hakikat roh. Ketahuilah bahwa sesungguhnya
roh adalah sebuah tanda Tuhan, sebuah permata surgawi yang kenyataannya telah
gagal dipahami oleh orang-orang yang paling terpelajar, dan tidak ada akal,
betapa pun tajamnya, yang dapat berharap untuk membuka rahasianya.”
Roh
ini dapat berkembang jika dapat
dipelihara dengan jalan mengenal Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya yang diwahyukan
oleh para Rasul dan Nabi-Nya, seperti cinta pada Tuhan, doa, meditasi, puasa,
disiplin moral, kebajikan-kebajikan Ilahi, menjalankan hukum-hukum agama, dan
pengabdian kepada umat manusia. Bahá’u’lláh bersabda:
Budi Pekerti yang Luhur
Berupaya memperoleh sifat-sifat mulia serta bertingkah laku sesuai
dengan standar moral yang tinggi. “Cahaya dari watak yang baik melebihi cahaya
dan kecemerlangan matahari. Barangsiapa mencapai tingkat ini, dianggap sebagai
permata di antara manusia. Kemuliaan dan keluhuran dunia tergantung padanya ...
” — Bahá’u’lláh
“Semua manusia diciptakan untuk memajukan
peradaban yang terus berkembang. Kebajikan-kebajikan yang sesuai dengan harkat
manusia ialah kesabaran, belas kasihan, kemurahan hati, dan cinta kasih
terhadap semua kaum dan umat di bumi ... ” — Bahá’u’lláh
Kemandirian dalam mencari kebenaran
Setiap
orang harus memiliki keinginan untuk mencari kebenaran Tuhan tampak
menyandarkan diri kepada para Nabi atau tradisi-tradisi masa lalu. Kebebasan
manusia melihat perwujudan tuhan melalui pandangan kesatuan dan memandang semua
urusan dilihat dengan tajam.merupakan salah satu dasar pengajaran baha’i.
Persamaan kaum wanita dan
pria
Kemanusiaan seperti seekor burung dengan
dua sayapnya.sayap yang satu adalah jantan dan yang lainya adalah betina.jika
kedua sayap tersebut tidak kuat dan tidak di dorong oleh kekuatan yang seimbang
burung tersebut tidak bisa terbang.sesuai dengan semangat zaman ini,kaum wanita
harus maju dan memperoleh tugasnya disemua bidang kehidupan sehingga menjadi
sama.
Perbedaan antara kekayaan dan kemiskinan harus di
hilangkan
Dia menganjurkan kepada golongan kayadi seluruh
dunia untuk bermurah hati dan menyumbangkan sebagian hartanya kepada orang
miskin. Dia pun menganjurkan kepada semua pemerintahan di seluruh dunia untuk
membuat peraturan atau undang-undang yang menghalangi trjadinya jurang pemisah
yang tajam antara yang miskin dan kaya.
Pendidikan Diwajibkan bagi Setiap
Manusia
Bahá’u’lláh memberi kewajiban kepada orang tua untuk mendidik
anak-ana, baik perempuan/laki-laki. Jika orang tua tidak mampu memenuhi
kewajiban ini karena keadaan ekonominya, masyarakat harus membantu mereka.
Memajukan Perkembangan
Kaum Wanita
Wanita dan pria adalah bagaikan dua belah sayap dari burung
kemanusiaan. Perkembangan seluruh kemampuan dan potensi masyarakat hanya dapat
di wujudkan bila kedua sayapnya itu sama kuat. Bahaulah terus mendesak kaum
pria untuk menyadari dan memberikan rumus penuh dengan
kesempurnaan laten dalam diri.[3]
Sembahyang Wajib, Puasa,
dan Doa
Untuk memenuhi tujuan hidup mereka, yaitu mengenal dan menyembah
Tuhan dan berkembang secara rohani.
Pembentukan liga bangsa-bangsa
Ketika Baha’i berbicara tentang
persatuan umat yang dimaksud bukan hanya kesatuan dalam hidup ini saja
melainkan kehidupan dan mati sekaligus. Dengan demikian hidup dan mati itu
saling berkaitan erat. Abdul Baha meyakini bahwa pandangan ini dihubungkan
dengan kekuatan istimewa para nabi dan orang orang suci yang melihat ke dunia
lain melambangkan adanya saling keterkaitan.
Berdasarkan kepercayan Baha’i tentang
kesatuan mutlak Tuhan maka dalam segala hal tidak boleh ada kejahatan, jika
Tuhan itu ada dan sama tidak ada tokoh setan di alam semesta. Sebagaimana
kegelapan hanyalah tidak ada cahaya. Dengan demikian munculnya kejahatan
hanyalah keadaan yang baik menurut abdul baha.
“Dalam Dunia tidak ada kejahatan semua adalah
baik,sifat dan bakat manusia tertentu yang nampaknya jelek pada kenyatan tidak
demikian.
4.
RUMAH – RUMAH IBADAH BAHÁ’Í
Rumah ibadah Bahá’í dibangun dengan dana yang berasal dari
sumbangan orang-orang Bahá’í dari seluruh dunia dengan nama
Mashriqu’l-Adhkár, yang secara harfiah berarti “tempat terbit pujian
kepada Tuhan.” Rumah ibadah Bahá’í terbuka bagi penganut dari semua agama.
Rumah ibadah tersebut merupakan
tempat untuk berdoa dan bermeditasi bagi individu dan masyarakat. Saat ini,
rumah ibadah Bahá’í sudah ada di setiap benua di dunia. pola arsitektur yang
bertemakan ketunggalan, harus mempunyai sembilan sisi dan sebuah kubah di
tengahnya. Bahá’í akan mewujudkan konsep perpaduan “ibadah dan pengabdian” sesuai
dengan ajaran Bahá’u’lláh.
5. TULISAN SUCI BAHÁ’Í
Bentuk asli yang disahkan oleh Bahá’u’lláh sendiri, sehingga tidak
ada keraguan atas keasliannya. Dalam Ayat-ayat Suci-Nya yang diwahyukan antara
tahun 1853-1892, yang berisi:
·
Keesaan
Tuhan
·
Fungsi
Wahyu Ilahi
·
Tujuan
hidup
·
Ciri
dan sifat roh manusia
·
Kehidupan
sesudah mati
·
Hukum-hukum
dan prinsip-prinsip Agama
·
Ajaran-ajaran
akhlak
·
Perkembangan
kondisi dunia serta masa depan umat manusia
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali Aceng muchtar,Ilmu Perbandingan Agama,Pustaka Setia Bandung
2000
Esslemont,Bahaullah and the new era,Bahai publishing Trust Book
Christie leo,konsep roh
dalam agama baha’i hal.10-15(skripsi) UIN Jakarta 2000
Hartz paula,word religion baha’i
faith e-book
terima kasih untuk tulisan mengenai agama Baha'i
BalasHapus