Selasa, 04 Juni 2013

RESPONDING AGAMA YUNANI KUNO


RESPONDING PAPER
Agama Yunani Kuno
Untuk tugas individual mata kuliah Agama-agama Minor

Dosen Pembimbing:
Ibu. Hj. Siti Nadroh, M.Ag

Disusun oleh:
NUR FARIZA: 1110032100014




JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013


A.    Sejarah dan Perkembangan
Masyarakat Yunani berkembang di Pulau Kreta, di sebelah selatan Laut Agea, tetapi penduduknya berasal dari Barat Asia kecil sekitar 3000 SM.[1]
a.       Kebudayaan Minoa: namanya berasal dari Minos, raja Kreta yang berkedudukan di Kota Knosus. Hasil kebudayaannya yaitu istana besar di Knosus, selain itu ada tempat pemandian, dan pengeringan air, patung, dan keramik. Dewa utamanya adalah seorang Dewi yang dipuja sebagai pembawa kejahatan dan kebaikan. Ada pula kuburan yang berbentuk sarang lebah disebut thalos. Seni bangunan Mikene adalah gerbang singa.[2]
b.      Orang-orang Yunani pertama: disebut dengan Hellas (Hellena), suku-sukunya: Arcadian, Ionaian, Aeolian, dan Dorian.
Masa antara 1000 SM. sampai 8000 SM. dikenal sebagai zaman Homerus, perkembangan karya-karyanya yang utama berjudul Iliad dan Odysseus. Iliad menceritakan perang antara orang Yunani dan Troya disebabkan karena penculikan Helena (istri raja Sparta) oleh Troya.
Syair Odysseus menceritakan pengembaraan Odysseus setelah jatuhnya Troya yang mencoba untuk merebut tahtanya.
Raja-raja digambarkan tidak terlalu berkuasa dan tidak kaya, kehidupannya sangat sederhana. [3]
c.       Pertumbuhan dan perkembangan Yunani dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan yang maju. Dalam pertumbuhan Negara-negara  Yunani ada yang saling bertentangan: Athena dan Sparta, bersaing untuk menjadi penguasa. Sparta terkenal sebagai Negara militer. Athena menjadi Negara demokrasi, yang juga berasal dari Yunani tersebut “Demokrasi”,  jadi pemerintahan oleh\ rakyat.
d.      Masa Alexender Agung: (Alexender III dari Makedonia) 323 SM. sebuah Negara di daerah timur Laut Yunani, ia merupakan murid seorang Filsuf terkenal “Aristoteles”, dia melancarkan rencana militer untuk ekspansi  daerah kekuasaan Persia yang brelangsung selama 10 tahun, karena berkeinginan untuk mencapai ujung dunia, maka ia menginvasi India tahun 326 SM.
Berkat penaklukan Alexender, muncul koloni-koloni Yunani di daerah timur yang berujung munculnya budaya baru, yaitu perpaduan kebudayaan Yunani, Mediterania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan Peradaban Hellenis, yang cenderung kepada artefak yang ditemukan di Tunhuang (China).
Ia juga mendirikan beberapa kota yang berdasarkan namanya: Aleksandria yang berada di Mesir, kelak menjadi terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan seribu tahun lamanya serta menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada saat itu.
Pada saat ia meninggal, luas wilayah pemerintahannya berukuran 50 lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya serta mencakup tiga benua (Eropa, Afrika, dan Asia).[4]
e.       Empat zaman penting Yunani
1.      Mikene (1400-1100 SM)
2.      Zaman Kegelapan (1100-750 SM)
3.      Zaman Klasik (250-323 SM)
4.      Zaman Helenistik (323-31 SM)

B.     Ajaran dan Praktek Keagamaan
Menyembah banyak Dewa dan dewi yang berdiam di sebuah gunung “Olimpia”, dibawah pimpinan suatu Dewa tertinggi yang bernama Zeus. Ia bisa mengendalikan cuaca, dengan panggilan ‘awan-pengumpul’ dan ‘guntur’. Senjatanya adalah petir. Orang Yunani percaya bahwa ketika petir menyambar, itu adalah tanda Zeus hadir. Ia juga ramah, jika ada yang memperlakukan tamu dengan buruk, maka ia akan marah.[5]
Beberapa Dewa yang dipercaya:
1.      Zeus (Dewa Petir): Dewa yang tertinggi yang mendiam di langit. Olympiade adalah festifal yang didedikasikan untuk Zeus yang diadakan setiap empat tahun, pria dari seluruh dunia Yunani berkompetisi di berbagai jenis olahraga. Pemenangnya diperlakukan sebagai pahlawan.
2.      Hera (ratu para Dewa, Dewi Pernikahan): istri dari Zeus. Heraira adalah festival yang didedikasikan untuk Hera seperti Olympiade atletik tetapi hanya perempuan yang mengikuti acara itu.
3.      Athena (Dewi Perang dan Kebijaksanaan): ia dikaitkan oleh kota, dan hampir setiap kota memiliki tempat perlindungan untuk Athena. Pohon zaitun adalah suci baginya. Panathenaia adalah festival diadakan di Athena yang terdiri dari semua masyarakat dengan pengorbanan, kompetisi, dan prosesi besar untuk menyajikan jubah baru untuk patung kuno Athena.
4.      Apollo (Dewa Matahari, kebenaran, musik, puisi, tari dan penyembuhan): para penyair menempatkan diri di bawah perlindungannya. Permainan Pthian (memiliki musik dan kompetisi puisi) diadakan di kota Delphi, orang-orang akan datang untuk mencari saran dari Apollo pada berbagai masalah.
5.      Demeter (Dewa kesuburan dan pertanian): thesmoporia adalah\ festival untuk perempuan saja yang didedikasikan oleh untuknya, perempuan mengorbankan anak babi untuk Dewi.
6.      Poseidon (Dewa Laut dan kuda): dikenal dengan temperamennya yang buruk karena kemampuannya menyebabkan gempa bumi. Permainan Isthmian yang didedikasikan untuknya diselanggarakan setiap dua tahun di tempat kudus Dewa di Isthmia.
7.      Aphrodite (Dewi kecantikan dan cinta): adonia adalah festival untuk perempuan saja menyanyikan lagu berkabung dan kembali diberlakukan pemakaman Adonis pecinta Aphrodite. Dalam pengamalan ritual mereka, gambar Adonis dan Aphrodite ditempatkan di sofa dihiasi dengan buah-buahan matang, tanaman pot bunga, dan kue pada hari itu.
8.      Hermes (Dewa perjalanan, bisnis dan olahraga): utusan para Dewa dan membimbing jiwa-jiwa orang mati ke neraka. Ia adalah Dewa batas dan pelanggaran bata maka patung Hermes ditempatkan di pintu masuk rumah dan kota.
9.      Artemis (Dewi berburu, mamanah, melahirkan): kemampuannya untuk mengirim patuah atau kematian mendadak untuk manusia, tapi juga dapat menyembuhkan mereka. Brauron adalah festival di Brauron dekat Athena yang melibatkan gadis-gadis muda berusia 5 dan 10 tahun untuk berpakaian dan bertindak sebagai beruang untuk menenangkan Dewi.
10.  Ares (Dewa Perang): rumahnya dikatakan di tanah Thrace yang menganggap ini tempat liar dan biadab. Ada sedikit festival untuknya namun, itu tradisional tentara untuk menawarkan pengorbanan kepadanya sebelum pertempuran.
11.  Hephaistos (Dewa api, gunung berapi, pandai besi): hepaisthos adalah festival untuknya dengan perlombaan obor.
12.  Dionysus (Dewa perasaan) yang meliputi rasa mencintai, semangat tinggi, emosi yang kuat dan berhubungan dengan anggur. Ia juga dikaitkan dengan drama dan teater. Anthesteria adalah festival untuknya dengan menghormatinya dan anak berusia tiga tahun diberi anggur untuk pertama kali.
Situs-situs penyembahannya: [6]
1.      Baoinion
2.      Kuerius (Poseidon)
3.      Olympia (Zeus)
4.      Alolcolmenye (Apollo)
5.      Onthele (Apollo)
6.      Delphi (Apollo)
7.      Dodona (Zeus)
8.      Tribion
Daftar kota dan Dewa yang sering disembah pada setiap kota:[7]
1.      Sparta: Dewa Hera, Area, Artemis
2.      Nea Figalia: Hera, Ares
3.      Karyay: Artemis
4.      Argos: Hera
5.      Messina: Hera
6.      Nehemia: Zeus
7.      Helike: Dewa Seni
8.      Epidaurus: Asclepius
9.      Corinthia: Poseidon
10.  Lilozis: Demeter
11.  Athena: Atehena, Dionysus, Poseidon
12.  Lejadi: Poseidon
13.  Olympus: Zeus, Dewa-dewa
14.  Efesus: Artemis
15.  Magnezia: Artemis
16.  Samos: Hera
17.  Didyama: Apollo
18.  Halikarnas: Poseidon
19.  Knidos: Aphrodite
20.  Lindos: Aphrodite
Hubungan Dewa Yunani dengan Dewa wilayah lain:
Dewa Zeus, kepala Dewa Olympus adalah juga Dewa Deus yang dalam agama India Aria Kuno, namanya banyak dipakai dalam pemujaan Eropa walau setiap penemaannya berbeda. Dewi Artemis, seperti Dewa Aphrodite dan Venus, adalah\ Dewi Ishtar dari zaman Babilonia, dan dari sini juga timbullah kata-kata “Star” yang berarti bintang. Dewi Demeter adalah Dewa Isis dari Mesir, seperti yang dikatakan oleh Herodetus, yang mirip pemujaannya pada negeri Yunani dengan pemujaan orang Mesir Kuno.[8]












Daftar Pustaka
1.      Al-Akkad, Abbas Mahmoud. Ketuhanan. Jakarta: Bulan Bintang. 1970.
2.      Hamid, Abdul Drs, dkk. Sejarah Umum. Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979.
3.      Al-Maghlouth, Sami bin Abdullah. Atlas Agama-agama. Terjemahan al-Mahira. 2012.
4.      Chambers, Mortimer dkk. The Western Experience. Americas: McGraw-Hill. 2003.
5.      www. Bridshmuseum.co.uk, 11-04-2013
6.      www. Wikipedia ensiklopedi umum, diakses pada 11-04-2013.





[1] Mortimer Chambers, dkk., The Western Experience, h. 38
[2] Drs. Abdul Hamid, dkk. , Sejarah Umum, h. 34-35.
[3] Ibid, h. 45-47.
[4] www. Wikipedia ensiklopedi umum, diakses pada 11-04-2013.
[5] www. Bridshmuseum.co.uk, 11-04-2013
[6] Sami bin Abdullah al-Maghlouth, Atlas Agama-agama,h. 53
[7] Ibid, h. 53
[8] Abbas Mahmoud al-Akkad, Ketuhanan, h. 95.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar